yang masih labil, galau, dan semua-mua yang nga mesti dimiliki oleh gadis 25 tahun.....
Tapi......terima kasih Ya Allah buat umur yang engkau berikan....
Aku tau Engkau telah sungguh berbaik hati kepadaku, walau ibadahku yang sangat jauh dari kata sempurna, larangan-Mu yang tetap aku laksanakan, Engkau tetap menghujaniku dengan ampunan, limpahan rejeki, limpahan kemudahan......Makasih Ya Allah....
Aku merasa umur ini sangat spesial....
Kenapa ????? Karena di umur ini aku merasa semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan selama ini terjawab sudah...
Apa sebenarnya yang aku kejar di dunia ini ????
Kemana arah sebenarnya kakiku akan melangkah???
Siapa sebenarnya diriku???
Di umur 25 tahun aku juga sudah merasa sangat sangat ikhlas melepas papa, entah perasaan apa ini yang jelas aku sudah tidak melontarkan 1 pertanyaan yang sama yaitu KENAPA PAPA PERGI BEGITU CEPAT???
Di umur 25 tahun juga, aku sudah memasrahkan hubunganku dengannya. Mau di bawah kemana hubungan ini hanya dia dan Tuhan yang tau, aku siap dengan semua keputusannya. Bukannya tidak mau memperjuangkan sebuah hubungan, tapi semakin bertambahnya tahun, mataku semakin jelas melihat adanya jurang pemisah yang luas, yang jembatannya hanya ada di dia. Aku tau aku pernah mengucapkan doa yang aku tak tau apakah aku akan menyesal apabila doa itu terkabul ato tidak. Yang aku mau saat doa itu terkabul aku cuman minta kelapangan hati dan keikhlasan....Doa aku hari itu " Ya Allah aku cuman minta 1 saat ini, buat dia wisuda tahun ini untuk menujukkan baktinya ke orangtuanya, nga pa2 aku nga jodoh dengannya sebagai balasannya". 1 doaku sudah terkabul yaitu dia bisa wisuda, dan satunya lagi biar waktu yang menjawab.
Di umur 25 tahun, aku juga ingin kembali di masalalu....
mengingat-ingat semua yang pernah terjadi.
Masa-masa saat masih ada nenek dan ambo (kakek) yang sangat memanjakan aku. Tiap sabtu sore adalah waktu berlibur ke rumah nenek dan hal ini sangat aku suka, karena di pastikan aku akan disambut dengan makanan spesial buatan nenek dan tidurnya ditemani nenek.
Mengingat masa saat SD, dengan "cinta monyet", pindah sekolah yang awalnya aku merasa biasa aja, tapi kok kalo di ingat2 jadi melankolis dan lucu yah.....hehehehehe
Mengingat saat SMP yang untuk pertama kalinya harus merasakan kehilangan yang sebenarnya saat Nenek meninggal disusul 3 bulan kemudian ambo yang meninggal.
Mengingat masa SMA, untuk pertama kalinya merasakan yang namanya rumah sakit. Sakit maag yang kayanya udah parah hingga sakit bronchitis yang mengharuskan aku merasakan namanya ruang ICU, transfusi darah, tabung oksigen dan smua peralatannya.
Mengingat masa kuliah, yang harus rela untuk pertama kalinya pisah dari keluarga, kuliah bukan lagi diluar kota tapi di luar pulau. Merasakan cinta yang sebenarnya, bukan lagi cinta monyet atau cinta anak SMA. Tahu bahwa cinta itu tidak hanya senang tapi penuh dengan sedih, pengorbanan dan menyakitkan.
Dan sekarang, aku siap untuk hidup sebagai Amalia Sales yang lebih baik.
lebih baik segala-galanya, ibadah, cinta, dan hidup.
1 doaku di umur ku, sehatkan mamaku Ya Allah .
Mengingat masa kuliah, yang harus rela untuk pertama kalinya pisah dari keluarga, kuliah bukan lagi diluar kota tapi di luar pulau. Merasakan cinta yang sebenarnya, bukan lagi cinta monyet atau cinta anak SMA. Tahu bahwa cinta itu tidak hanya senang tapi penuh dengan sedih, pengorbanan dan menyakitkan.
Dan sekarang, aku siap untuk hidup sebagai Amalia Sales yang lebih baik.
lebih baik segala-galanya, ibadah, cinta, dan hidup.
1 doaku di umur ku, sehatkan mamaku Ya Allah .
FOTO MASA KECILKU
Nenek tersayang............^-^ |
Love
Amalia Sales
Tidak ada komentar:
Posting Komentar